Sabtu, 23 Oktober 2010

Kebudayaan Punk Vs Kebudayaan Indonesia

Salah satu alasan kenapa musik Punk di Indonesia tidak bisa berkembang menurut beberapa orang adalah faktor kebudayaan Indonesia yang menganut sistem kebudayaan timur yang mana kebudayaan timur terkenal dengan rasa ramah-tamah dan tata sopan santun yang tinggi.
Tetapi selain menganut sistem kebudayaan timur, Indonesia juga menganut sistem Demokrasi yang mana warga negara dijamin untuk melakukan kebebasan berekspresi selama dalam koridor Undang-Undang yang berlaku di masyarakat. Dikaitkan dengan itu, kita bisa melihat bagaimana Superman Is Dead sebagai salah satu contohnya tidak bisa mengembangkan sayap di negera mereka sendiri yaitu Indonesia. Padahal mereka berekspresi tidak terlalu mencolok seperti band-band Punk di luar negeri lainnya dan tidak melanggar koridor hukum yang ada.
Penilaian masyarakat terhadap budaya Punk selalu negatif dan sangat bertentangan jauh dengan kebudayaan timur di Indonesia. Tidak selamanya kebudayaan Punk itu bersifat negatif dan sebagai salah satu contohnya adalah salah satu komunitas Punk di Pasar Minggu. Mereka bertato dan mereka mempunyai beberapa piercing di bagian tubuhnya tetapi mereka selalu ingat dengan Tuhan. Bagi yang beragama Islam, mereka menjalankan sholat dengan yang beragama Kristiani, mereka pergi ke Gereja.
Oleh karena itu, tidak selamanya manusia memiliki sifat negatif tetapi di balik sifat negatif itu, manusia tersimpan sifat positif. Begitu juga mereka sebagai Punker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar